Realita Jalur Gaza

Realita di Balik Serangan Gaza

Sudah memasuki minggu ketiga serangan brutal Zionis Israel terhadap rakyat Palestina, sepertinya tentara zionis itu tak semakin mengendurkan serangan haus darahnya ke Jalur Gaza. Korban rakyat Palestina sudah mencapai 850 jiwa syahid dan 3000 lebih luka-luka. Jumlah yang fantastis untuk sebuah pembalasan serangan roket pejuang Hamas yang jarang menimbulkan korban jiwa. Belum lagi kerusakan infrastruktur yang ada di Gaza, yang turut diluluhlantakan dengan bom-bom tak bermata dan sangat tidak cerdas dalam memilih sasaran korbannya.

Ini jelas tragedy kemanusiaan yang sangat nyata. Ini bukan sekedar pembalasan, tapi sudah genosida atau holocaust Timur Tengah yang sedang diperankan oleh penjajah Zionis. Alih-alih ingin melindungi diri dari serangan roket pejuang Hamas, Israel malah membalas lemparan batu dengan meriam. Benar jika perang kali ini sungguh tidak proporsional.

Alasan Klasik

Kepada media dunia termasuk kepada PBB, Israel selalu beralasan bahwa serangannya ke Israel adalah jawaban atas kiriman roket-roket pejuang Hamas selama ini. Israel mengatakan bahwa serangan roket pejuang Hamas menjadi terror yang harus segera dihentikan. Tanpa mau membandingkan akibat kerusakan dan korban jiwa akibat serangan roket pejuang Hamas, Israel menjadikan alasan tersebut sebagi pembenar aksi barbarnya terhadap penduduk Gaza. Jika mau membalas secara adil, tidak perlu memboyong puluhan ribu tentara, ratusan tank dan berton-ton bom dan rudal. Ini membuktikan bahwa rakyat dan pemerintah Israel sudah dalam situasi ketakutan yang berlebihan. Mengerahkan kekuatan penuh seolah yang mereka hadapi adalah musuh yang sangat besar.

Tes dan Unjuk Kekuatan

Israel dikenal sebagai negara yang memiliki senjata modern dan canggih. Anak kesayangan Amerika ini selalu dinomorsatukan oleh Amerika untuk mendapatkan akses senjata bahkan yang terlarang sekalipun. Jika Negara lain diberikan ketentuan yang ketat dengan syarat-syarat yang berat, Israel justru tinggal memilih saja senjata mana yang diinginkan. Jika Negara lain diancam embargo jika dianggap disalahgunakan untuk kegiatan melanggar HAM, Israel justru ditawari untuk dapat digunakan mencabik-cabik HAM di bumi Palestina. Dengan senjata mutakhir yang melimpah dan modern, sepertinya Israel harus menguji kemampuan senjatanya. Celakanya, Palestinalah yang dijadikan areal latihan dan uji tempur mesin perangnya, bukan di sebuah pulau kosong, seperti yang dilakukan negara lain pada umumnya. Bagi Israel, barangkali inilah tempat yang paling cocok, efisien, dekat dan kebetulan musuh bebuyutan.

Misi Sesungguhnya

Alasan yang dikemukakan oleh Israel, sepertinya membuat dunia ragu untuk mempercayainya (kecuali sahabat-sahabat dekatnya) jika melihat cara berperang Israel yang terkesan tak punya control kemanusiaan itu. Sepertinya,Israel sedang tidur ketika PBB mengeluarkan Resolusi PBB dijatuhkan untuk segera menghentikan serangannya ke Jalur Gaza. Kedunguan dan sikap keras kepala Israel ini semakin menguatkan spekulasi dunia bahwa Israel ingin menguasai kembali Jalur Gaza yang pernah didudukinya. Kalau ini benar adanya, maka Israel takkan berhenti walaupun ribuan resolusi PBB ditelurkan. Skenario Israel untuk menguasai kembali jalur Gaza jelas, yaitu menghentikan pengaruh pejuang Hamas jika perlu dihancurkan hingga tak tersisa. Hanya saja, Israel dari awal penyerangan hingga detik ini tak pernah bisa untuk menyisakan rasa kemanusiaan dalam hati pemegang kekuasaan dan kebijakan walau sedikitpun. Anak-anak, perempuan, petugas medis, wartawan bahkan kalau perlu mayat dikuburpun akan dibunuhnya demi mencapai ambisinya. Wallahu A’lam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyikapi Valentine Day

GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYI

SOAL PAT IPA